News

Dari Semangat Rakyat, KBB Menuju Daerah Otonom yang Mandiri

Tim Redaksi - Tuesday, 28 October 2025 | 09:52 AM

Background
Dari Semangat Rakyat, KBB Menuju Daerah Otonom yang Mandiri

Suatu pagi di tahun 2003, suasana di kawasan Padalarang terasa berbeda. Sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, dan akademisi berkumpul dengan satu semangat: memperjuangkan lahirnya daerah baru yang mereka sebut Kabupaten Bandung Barat. Di tengah obrolan hangat dan kopi hitam yang mengepul, mereka menyatukan tekad agar wilayah di barat Bandung memiliki kemandirian dan perhatian pembangunan yang lebih adil.

Perjuangan itu tidak singkat. Tahun demi tahun mereka menggalang dukungan, menyusun naskah akademik, dan mengetuk banyak pintu pemerintah provinsi hingga pusat. Semangat itu dipimpin oleh Drs. Ade Ratmadja, yang kala itu menjadi Ketua Panitia Deklarasi Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat. Deklarasi resmi pun digelar — bukan sekadar seremoni, melainkan penegasan tekad rakyat bahwa Bandung Barat pantas berdiri di atas kaki sendiri.

Akhirnya, pada tahun 2007, perjuangan panjang itu membuahkan hasil. Melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007, Kabupaten Bandung Barat (KBB) resmi menjadi daerah otonom baru di Jawa Barat. Wilayah seluas 1.305,77 kilometer persegi, dengan populasi lebih dari 1,8 juta jiwa, kini memiliki identitas dan arah pembangunan sendiri.

Wilayah ini terbentang dari lereng Tangkuban Parahu hingga tepian Waduk Saguling — tanah yang subur, berhawa sejuk, dan kaya potensi alam. Kabupaten Bandung Barat berbatasan dengan Purwakarta dan Subang di utara, Sumedang dan Kota Cimahi di timur, Bandung dan Cianjur di selatan serta barat. Keindahan alamnya berpadu dengan kekayaan budaya masyarakat Sunda yang hangat dan religius.

Setahun setelah terbentuk, Tjatja Kuswara ditunjuk sebagai Penjabat Bupati pertama, menandai langkah awal pemerintahan baru. Kemudian pada 17 Juli 2008, Abubakar dan Ernawan Natasaputra dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat pertama oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Momen itu menjadi simbol sejarah — dari rakyat yang bermimpi, menjadi daerah yang berdiri tegak dan berdaulat.

Kini, Kabupaten Bandung Barat terus tumbuh menjadi kawasan dengan potensi wisata, pertanian, dan industri kreatif. Di balik setiap jalan dan desa, masih terasa denyut semangat awal para pendirinya: semangat untuk menjadikan Bandung Barat bukan hanya wilayah baru, tapi rumah besar bagi masa depan warganya.

Popular Article