Asal Usul Nama Garut: Dari Kakarut Belukar hingga Jadi Kota Indah di Kaki Gunung
Tim Redaksi - Tuesday, 28 October 2025 | 10:03 AM


Di masa lalu, sebelum nama Garut dikenal seperti sekarang, wilayah itu bernama Kabupaten Limbangan. Sebuah daerah tua yang dulu menjadi pusat pemerintahan dan kehidupan masyarakat di dataran tinggi Priangan Timur. Namun, nasib Limbangan kerap diuji oleh alam. Hujan deras yang turun dari perbukitan sering mengundang banjir besar. Sawah terendam, rumah hanyut, bahkan pusat pemerintahan pun tak luput dari genangan air.
Situasi itu membuat pemerintahan Limbangan sulit berkembang. Selain terancam banjir, letaknya jauh dari aliran sungai besar — padahal sungai saat itu menjadi urat nadi transportasi dan sumber pengairan bagi ladang dan perkebunan. Maka pada tahun 1813, Bupati Adiwijaya (1813–1831) memutuskan untuk mencari tempat baru bagi pusat pemerintahan.
Dibentuklah sebuah panitia kecil untuk melakukan survei lokasi. Mereka menempuh perjalanan jauh, menembus hutan belukar dan lembah hijau di antara gunung-gunung. Hingga akhirnya, mereka tiba di sebuah tempat yang dikelilingi oleh keindahan alam: gunung-gunung tinggi memayungi dari segala arah, dan mata air jernih mengalir menuju Sungai Cimanuk.
Saat salah satu anggota panitia mencoba membuka jalan di antara semak, tangannya “kakarut” — tergores duri belukar. Ia spontan berseru dalam bahasa Sunda, “Aduh, kakarut!” Orang Belanda yang ikut dalam rombongan itu tak bisa menirukan kata tersebut. Ia justru menyebutnya “gagarut.” Dari situlah kisah bermula.
Ketika lokasi baru itu resmi ditetapkan sebagai ibu kota kabupaten, semula akan tetap menggunakan nama lama: Kabupaten Limbangan. Namun, para sesepuh berpesan agar nama baru sebaiknya dipilih — sebagai simbol harapan baru, agar tidak lagi ditimpa bencana seperti dulu. Maka, dari kata “kakarut” yang salah diucapkan menjadi “gagarut,” lahirlah nama Garut.
Sejak itu, Garut tumbuh menjadi kota yang menawan, dikenal dengan udara sejuk, pemandangan gunung yang indah, dan penduduknya yang ramah. Setiap 16 Februari, masyarakat Garut memperingati hari jadinya — mengenang perjalanan panjang dari sebuah goresan belukar menuju kota yang menorehkan kisahnya sendiri di hati Priangan.
Next News

Legenda Cinta Situ Patengan: Kisah Ki Santang dan Dewi Rengganis
2 months ago

Boxer: Seni Bela Diri Jalanan Bandung ke Panggung Olahraga Nasional
2 months ago

Dari Kerajaan Sumedang Larang hingga Jadi Kota Tahu
2 months ago

Dari Semangat Rakyat, KBB Menuju Daerah Otonom yang Mandiri
2 months ago

Surga Alam di Cekungan Gunung yang Jadi Incaran Wisata dan Investasi
2 months ago

Legenda Sungai Citarum
2 months ago

Jejak Konferensi Dunia dan Pesona Kota Tempo Dulu
2 months ago

Dari Pos Penjagaan Daendels hingga Menjadi Kota Tentara
2 months ago

Asal Usul Jalan Braga Bandung
2 months ago